
Kebiasaan Buruk Pengemudi Mobil Matic Yang Bikin Kampas Rem Cepat Habis
Meskipun memiliki mobil bertransmisi otomatis membuat berkendara menjadi sederhana dan nyaman, mobil ini juga memiliki kekurangan. Salah satunya berkaitan dengan perawatan yang lebih mahal, terutama untuk mengganti kampas rem yang sangat penting untuk menghentikan dan memperlambat laju mobil dengan transmisi otomatis.
Namun, sebenarnya ada sejumlah teknik yang dapat diterapkan oleh pengemudi mobil matic untuk memperpanjang umur kampas rem. Bambang Sri Haryanto, Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang, mengatakan banyak faktor yang perlu diperhatikan agar kampas rem mobil lebih awet.
Tidak hanya perawatan kendaraan, tetapi penggunaan sehari-hari secara umum, sangat penting. Semua suku cadang dan suku cadang yang digunakan harus benar-benar asli.
Kotoran yang menempel pada cakram rem dapat mengganggu kinerja rem, sehingga sebaiknya melakukan perawatan rem secara berkala minimal setiap 10.000 kilometer (km), sarannya. “Kedua, harus memperhatikan suku cadang pengganti, menggunakan suku cadang palsu, atau KW, justru dapat menyebabkan cakram rem bergelombang,” tambahnya.
Selain itu, tambahnya, kebiasaan mengemudi adalah alasan utama kampas rem cepat habis dan aus. Secara tidak sengaja, perilaku agresif menyebabkan kombinasi gas dan rem menjadi terlalu tinggi.
“Asal bejek lalu rem ada banyak kerugian yang di dapatkan. Selain BBM lebih boros, pengereman secara mendadak bisa menyebabkan umur pakai kampas habis duluan,” katanya.
Menurutnya, ada kebiasaan buruk lainnya yang bikin kampas rem cepat habis, yaitu pengemudi mobil cenderung suka menginjak rem saat berhenti.
“Saat berhenti di lampu merah, gunakan rem tangan dan pindahkan transmisi ke netral (N). Saat mobil berhenti di gigi D dan rem diinjak, komponen transmisi juga terkena imbasnya,” kata Bambang.
Selain itu, Bambang menyarankan pemilik mobil untuk mengganti minyak rem sesuai jadwal. Agar sistem rem tetap aman, spesifikasi yang digunakan juga harus memenuhi standar.